LKMS 2018 BAHAS 3 TAHAP MENDIDIK ANAK ALA RASULULLAH

Salah satu rangkaian kegiatan LKMS 2018 adalah pelatihan cara mendidik anak. Pelatihan cara mendidik anak ini dilaksanakan pada hari minggu sesi pertama. Sedikit berbeda dengan materi-materi yang lain, pada sesi ini peserta tidak hanya dari Pesma Al-Fattah, melainkan dari beberapa Taman Pendidikan Al-Quran di wilayah  Kecamatan Tembalang dan Banyumanik. Melalui pelatihan ini harapannya para guru ustadz Taman Pendidikan Al-Quran khususnya di wilayah Kecamatan Tembalang dan Banyumanik ini lebih mengetahui metode-metode yang tepat dalam mendidikan anak.

Hadir sebagai narasumber dalam pelatihan tersebut adalah Bapak Imam Setyawan, S.Psi., M.A. Beliau merupakan Dosen Senior di Fakultas Psikologi Undip yang merangkap juga sebagai Konsultan dan Trainer Bidang Psikologi Pendidikan.

Pada kesempatan tersebut, Bapak Imam Setyawan membahas mengenai pendidikan khususnya pendidikan anak, mulai dari posisi anak dalam keluarga, karakteristik anak hingga tahap mendidik anak ala Rasulullah. Bapak Imam menjelaskan, Rasulullah membagi tiga tahap dalam mendidikan anak, tahap pertama jadikan raja, tahap kedua jadikan tawanan perang dan tahap ketiga jadikan sahabat.

“Pada tahap pertama, Hindari marah-marah! Hindari banyak larangan! Gunakan Bahasa positif dan membangun. Jadikan anak merasa aman, merasa dilindungi dan nyaman bersama orangtua.  Memukul ataupun memarahi anak pada usia ini bukanlah cara yang tepat.  Berikanlah kesempatan pada anak agar merasakan kebahagiaan yang berkualitas dimasa kecil.” Papar Bapak Imam.

Pada tahap kedua (jadikan tawanan perang) anak harus dilatih tanggung jawab dan kedisiplinan.

“Perkenalkanlah anak dengan tanggung jawab dan kedisiplinan. Latih secara kontinyu dan berkesinambungan, jangan putus asa terhadap anak. Buat kesepakatan sanksi-sanksi ketika anak melanggar, diketahui orang tua. Latih anak mandiri mengurus dirinya sendiri. Pelajaran mandiri ini akan bermanfaat banyak di masa depannya, untuk kecerdasan emosionalnya.” Lanjut Bapak Imam.

Meningkat pada tahap selanjutnya, pada tahap ketiga (jadikan sahabat) anak harus diperlakukan berbeda, tidak sama lagi dengan tahap satu dan dua. Pada tahap ini anak akan cenderung memberontak sehingga diperlukan kedekatan yang baik kepada anak agar bisa meluruskan kesalahan anak.

“Timbulkan rasa nyaman pada anak, meskipun kita lebih tua, namun bisa bersikap seperti sahabat setia. Masa ini adalah masa pubertas untuk anak-anak. Didiklah anak dengan membangun persahabatan meskipun kita adalah orangtuanya, agar anak tidak merasa bahwa kita adalah orang ketiga yang tidak boleh tahu tentang permasalahan dirinya. Hindari memarahi anak di hadapan temannya, agar anak tidak merasa rendah diri.” Penjelasan lebih lanjut Bapak Imam.

Selain berbagai ilmu tersebut, Bapak Imam juga berpesan agar selalu menciptakan lingkungan yang nyaman kepada anak, karena ketika anak dalam kecaman, permusuhan ataupun ketakutan maka anak akan cenderung tumbuh dan berkembang ke arah yang negatif.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *