Orang yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling bertakwa kepada-Nya. Salah satu bentuk ketakwaan itu adalah tawadhu atau sikap rendah hati. Tawadhu berarti menempatkan kita lebih rendah daripada mereka semua. Hal ini guna mengubur sifat sombong yang kerap kali bergelora dalam diri kita.
Penting bagi kita untuk menerapkan sikap tawadhu dalam kehidupan sehari-hari. Sebab, orang tawadhu adalah hamba Allah swt yang utama. Hal ini ditegaskan Allah swt dalam Al-Qur’an Surat Al-Furqan ayat 63:
وَعِبَادُ الرَّحْمٰنِ الَّذِيْنَ يَمْشُوْنَ عَلَى الْاَرْضِ هَوْنًا وَّاِذَا خَاطَبَهُمُ الْجٰهِلُوْنَ قَالُوْا سَلٰمًا
Artinya: “Adapun hamba-hamba (utama) Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucapkan salam.”
Imam Abu Ishaq Ats-Tsa’labi dalam kitabnya, Al-Kasyfu wal Bayan fi Tafsiril Qur’an, menjelaskan bahwa hamba yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah hamba utama, yakni orang yang tawadhu, rendah hati. Bahkan, jika ada orang yang ‘mengkhutbahi’, menasihati dengan kata-kata yang justru tidak membuatnya nyaman, orang tersebut tetap menjawabnya dengan doa keselamatan. Dalam tafsir lain, Ibnu Hayyan mengatakan bahwa hamba utama itu menjawab dengan perkataan yang menyelamatkannya dari dosa.
Nabi Muhammad saw bersabda sebagaimana dicantumkan Imam Jalaluddin al-Suyuthi dalam kitab Lubabul Hadits:
التَّوَاضُعُ مِنْ أَخْلَاقِ الْأَنْبِيَاءِ وَالتَّكَبُّرُ مِنْ أَخْلَاقِ الْكُفَّارِ وَالْفُرَاعِنَةِ Artinya: “Tawadhu merupakan bagian dari akhlaknya para Nabi, sedangkan sombong adalah akhlaknya orang-orang kafir dan para firaun.”
Tanda-tanda Orang yang Memiliki Sikap Tawadhu
Menurut kitab Fardhlu At-Tawadhu’ wa Dzamu Al-Kibr oleh Abdullah bin Jarullah setidaknya ada sejumlah tanda-tanda yang dimiliki seorang muslim apabila ia bertawadhu, yaitu:
- Menyatu dalam kebersamaan dengan lingkungan atau orang-orang sekitarnya
- Ketika seseorang berdiri dari tempat duduknya dan mempersilahkan orang berilmu dan berakhlak duduk di tempatnya maka ia termasuk tawadhu
- Jika seseorang menyambut orang biasa dengan ramah dan wajah menyenangkan, menggunakan kata-kata akrab, memenuhi undangannya maka tergolong sebagai tanda orang yang memiliki sifat tawadhu.
- Apabila seseorang mengunjungi orang yang lebih rendah status sosialnya atau yang sederajat dengannya, atau membawakan barang-barang bawaan yang ada di tangannya, maka ia termasuk ke dalam golongan orang yang tawadhu